Pengertian MENYUSUI : Manfaat dan Cara Menyusui

Pengertian MENYUSUI : Manfaat dan Cara Menyusui. Pengertian menyusui menjadi bahasan pertama yang ingin saya sampaikan kepada pembaca blog saya ini. Mulai dari definisi apa itu menyusui, apa manfaat breastfeeding itu, bagaimana cara menyusui yang benar, langkah-langkahnya, jenis pola menyusui, lamanya menyusui, dan lain-lain akan kami kupas lengkap pada artikel ini. Mungkin jika dituruti artikel akan sangat panjang jadi akan kami bagi menjadi beberapa sub artikel.

Pengertian Menyusui


Definisi menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi, dimana bayi memiliki refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan ASI.

Menurut WHO/UNICEF (2004) dalam Bobak (2005), pengertian menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam proses pemberian makanan yang ideal bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat serta mempunyai pengaruh biologis dan kejiwaan yang unik terhadap kesehatan ibu dan bayi.

Menurut Roesli, (2000), Menyusui merupakan sebuah proses alami yang dilakukan oleh seorang ibu setelah melahirkan yang keberhasilannya tidak diperlukan alat-alat khusus dan biaya yang mahal namun membutuhkan kesabaran yang lebih ekstra, butuh waktu lebih lama, pengetahuan yang lebih tentang menyusui serta dukungan moral dari lingkungan keluarga terdekat khususnya suami.

Jadi komunikasikan hal penting ini kepada suami ya.


Menurut Lawrence (1994), menyusui adalah pemberian yang sangat berharga yang dapat diberikan oleh seorang ibu pada bayinya. Menyusui tidak terbatasi oleh keadaan keluarga miskin, sedang sakit atau kekurangan nutrisi/ gizi, menyusui juga merupakan pemberian sang Ibu yang dapat menyelamatkan kehidupan bayi.

Menurut Suryaatmaja dalam Soetjiningsih (1997), mengatakan bahwa menyusui merupakan realisasi dari tugas yang wajar dan mulia seorang ibu.

Menurut Varney (2004), arti Menyusui adalah pemberian nutrisi dan mengasuh bayi yang sangat optimial, dan dengan penambahan makanan pelengkap hingga lebih dari 6 bulan, kebutuhan nutrisi, kekebalan/ imunologi, dan psikososial dapat terpenuhi hingga tahun kedua dan tahun–tahun berikutnya.

Pembentukan Air Susu Ibu (ASI)


Pernah mengalami ASI melimpah? atau sebaliknya pernah juga mengalami ASI agak kurang? Banyak faktor yang mempengaruhi produksi ASI dan keberhasilan dalam menyusui ini.

Menurut San Diego Lactacion Clinic dalam Soetjiningsih (1997) keberhasilan dalam menyusui dipengaruhi adanya 3 faktor antara lain faktor dukungan keluarga, faktor perolehan informasi yang jelas dan faktor profesi atau tenaga kesehatan.

Pendidikan Ibu dan keluarga tentang menyusui, nutirisi yang adekuat akan sangat mempengaruhi proses dan keberhasilan dalam menyusui. Bayi akan sesegera mungkin disusui setelah lahir (IMD) kemudian pemberian ASI tidak dijadwal sesuai keinginan bayi, dengan menggunakan kedua payudara setiap menyusui secara bergantian, serta istirahat yang cukup sangat dibutuhkan.

Menurut Sidi (2001), keberhasilan dalam pemberian ASI atau menyusui memerlukan support dari berbagai macam faktor, antara lain payudara sebagai perangkat pemberian ASI, perlu diperhatikan apakah cukup mampu menghasilkan ASI serta kondisi puting payudara yang memadai untuk bayi tersebut bisa menyusui dengan mudah.

Bayi dibiasakan menyusui sejak dini , yaitu segera setelah dilahirkan (inisiasi menyusui dini / IMD), ibu akan lebih siap mental untuk menyusui bayinya, petugas kesehatan juga telah siap membantu ibu agar dapat  menyusui dengan mudah dan benar, serta suami selalu siap mendukung ibu untuk menyusui dengan baik. Misalnya suami selalu menyediakan menu makanan yang memenuhi keperluan ibu menyusui, membuat pikiran si ibu tenang, nyaman dan mau berbagi pekerjaan di rumah dengan ibu.

Menurut Soeharyono (1992), mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam menyusui anak sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yaitu : faktor pertama dari ibu sendiri melalui mekanisme fisiologi yang dapat menyebabkan payudara membentuk air susu, faktor kedua dari bayi dimana bayi memiliki refleks yang secara alami dibawa sejak masih dalam kandungan yang memungkinkan bayi mendapatkan air susu, setiap bayi memiliki refleks yang berbeda. Faktor ketiga yaitu faktor eksternal yaitu petugas kesehatan yang berperan selaku katalisator proses fisiologi yang dapat membantu ibu dan bayi sukses dalam proses menyusui. Peran utama dari petugas kesehatan setelah proses kelahiran adalah membantu memberikan keyakinan serta dorongan psikis emosi kepada ibu yang sering diganggu oleh segala macam bentuk kecemasan.

Manfaat Menyusui


Banyak sekali manfaat dari air susu Ibu (asi), yaitu sebagai berikut :
  1. Menjadi makanan paling ideal untuk bayi yang baru lahir
  2. Kandungan murni 
  3. Kandungan kalori di dalam ASI lebih banyak daripada susu formula
  4. Dapat mengurangi infeksi pada bayi yang menyusu karena terdapat imunisasi pasif
  5. Proses menyusui dapat mempercepat involusi rahim (lebih cepat menormalkan reproduksi wanita).
  6. Psikis sang ibu lebih senang saat menyusui.
  7. Lebih ekonomis
  8. Meningkatkan IQ bayi prematur

Prosedur Menyusui 

Pada saat menyusui buatlah suasana hati senyaman mungkin, buatlah kondisi sesantai mungkin baik ibu maupun bayi. Jadwal pemberian ASI atau menyusui pada beberapa minggu awal setelah melahirkan, bayi baiknya disusui setiap 2,5 sampai 3 jam sekali.

Jika sudah menjelang minggu ke enam, bayi mulai membutuhkan asi setiap 4 jam sekali. Pemberian jeda setiap 4 jam ini akan baik dilakukan saat bayi berumur 10-12 bulan karena pada usia tersebut pada umumnya bayi tidur sepanjang malam sehingga saat malam hari ibu tidak menyusui.


Cara Menyusui yang Baik dan Benar, Beginilah Langkah-Langkahnya


1. Sebelum menyusui, keluarkan sedikit ASI dan oleskan pada puting dan sekitar kelang payudara, hal ini berfungsi untuk mengurangi infeksi pada puting (disinfektan) dan melembabkannya.

2. Bayi dipangku menghadap perut dan payudara ibunya, bila ibunya duduk usahakan dengan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung bersandar. Posisikan senyaman mungkin sebelum menyusui.

3. Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu  (kepala tidak boleh menengadah, dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan).

4. Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu didepan. Selalu perhatikan tangan bayinya ya bunda.

5. Posisi bayi miring menghadap ibunya sehingga perut bayi menempel badan ibunya dan wajah bayi menghadap payudara (ingat bukan leher bayi menoleh ke payudara ya).

6. Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang tentunya.

7. Pegang payudara dengan ibu jari diatas puting susu dan jari lain di bawah puting susu, ingat jangan menekan puting susu ya.

8. Berilah rangsangan agar bayi buka mulut (rooting reflect) antara lain : menyentuh pipih bayi dengan puting susu atau menyentuh sisi bibirnya.

9. Saat bayi sudah terangsang untuk buka mulut, segeralah mendekatkan puting susu agar masuk mulut bayi tepatnya pada bagian langit-langit mulut bayi. Lidah bayi akan secara naluriah menekan ASI keluar. Posisi salah yaitu jika bayi hanya menghisap bagian ujung putingnya saja akan berakibat ASI tidak lancar terhisap dan puting akan cepat lecet.

10. Jika bayi sudah menghisap dengan lancar, maka tidak perlu di pegangi lagi atau disangga.

11. Jika terasa bayi sudah cukup menghisap asi atau satu sisi payudara telah kosong asinya, sebaiknya bantu bayi untuk melepas isapannya. Cara melepas isapan bayi ada dua cara yaitu (1) masukkan jari kelingking ibu ke mulut bayi atau (2) dagu bayi ditekan ke bawah.

12. Untuk menyusui berikutnya mulailah pada payudara yang dihisap terakhir baru payudara yang pertama.

13. Jika sudah selesai menyusui, oleskan sisa asi pada putih dan sekitaran aerola dan biarkan mengering sendiri.

14. Sendawakan bayi untuk mengeluarkan udara dari lambung yang bertujuan agar bayi tidak muntah.
Cara menyendawakan bayi : Gendong tegak dan bersandar pada badan ibu, kemudian tepuk punggung bayi pelan-pelan. atau telungkupkan bayi di pangkuan dan usap punggungnyya sampai bersendawa.

Lama menyusui


Pada hari pertama setelah melahirkan, pada umumnya ASI belum keluar, bayi cukup disusukan selama 4–5  menit, untuk merangsang produksi ASI dan membiasakan putting susu dihisap oleh bayi.

Setelah hari ke 4–5, boleh disusukan selama 10 menit.

Setelah produksi ASI cukup, bayi dapat disusukan selama 15 menit (jangan lebih dari 20 menit).

Menyusukan selama 15 menit ini jika produksi ASI cukup dan ASI lancar keluarnya, sudah cukup untuk  bayi.

Dikatakaan bahwa, jumlah ASI yang terisap bayi pada 5 menit pertama adalah ± 112 ml, 5 menit kedua ± 64 ml, dan 5 menit terakhir hanya ± 16 ml (Soetjiningsih, 1997).

Demikian penjelasan kami mengenai Pengertian Menyusui, semoga memberikan banyak wawasan dan manfaat bagi kita semua.
LihatTutupKomentar